Kelebihan dan Kekurangan Reksadana Pasar Uang Dibandingkan Dengan Deposito

Setiap orang sudah tentu akan memilih investasi yang aman untuk menghindari kerugian. Oleh karena itu, deposito banyak dijadikan pilihan untuk berinvestasi.

Deposito menjadi investasi yang aman karena dalam deposito; uang Anda dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) apabila terjadi kebangkrutan bank.

Namun dalam dunia investasi, dikenal istilah "High risk, high return", artinya adalah "semakin besar resikonya semakin tinggi juga keuntungannya".

Lalu, apakah Anda harus mengambil investasi beresiko tinggi agar mendapatkan keuntungan lebih daripada menggunakan deposito yang aman-aman saja? Tentu tidak. Anda dapat melakukan investasi di reksadana pasar uang.


Perbedaan Reksadana Pasar Uang & Deposito


Perbandingan Reksadana Pasar Uang dan Deposito
Ilustrasi gambar via www.inchcalculator.com

Investasi dalam bentuk reksadana merupakan investasi yang dilakukan melalui perusahaan reksadana.

Prosesnya cukup mudah, karena yang harus Anda lakukan adalah mengumpulkan sejumlah uang dan diberikan kepada Manajer Investasi (MI) untuk diinvestasikan di pasar uang.

Besaran uang yang Anda berikan akan dikonversi ke dalam bentuk unit reksadana yang disebut Nilai Aktiva Bersih (NAB).

Peningkatan atau penurunan harga satuan unit reksadana tersebut bergantung pada keuntungan atau kerugian yang dilakukan oleh MI Anda, dan juga pada kondisi keuangan dalam negeri atau luar negeri.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dalam reksadana pasar uang, Anda akan memiliki seorang MI (Manajer Investasi).

Manajer Investasi (MI) adalah orang yang melakukan perputaran uang Anda.

Dalam hal ini, MI akan memutarkan uang Anda di pasar uang untuk mendapatkan keuntungan.

Kepandaian MI dalam melihat situasi pasar uang dan jenis investasi yang baik akan sangat berpengaruh pada keuntungan atau kerugian yang akan Anda dapatkan nantinya.


1. Kelebihan reksadana pasar uang


Reksadana pasar uang merupakan jenis investasi reksadana yang paling aman dibanding jenis reksadana lainnya. Tetapi pastinya, keuntungannya juga paling kecil daripada yang lain.

Meskipun begitu, investasi di reksadana pasar uang akan lebih baik daripada deposito. Mengapa? Berikut kelebihan reksadana pasar uang dibandingkan dengan investasi deposito.


1. 1. Keuntungannya bisa lebih tinggi


Ketika Anda melakukan investasi dengan deposito, maka jumlah keuntungan yang akan Anda dapatkan sudah pasti sejak awal, dimana suku bunganya berkisar 4% hingga 6%.

Berbeda ketika Anda melakukan investasi dengan menggunakan reksadana pasar uang. Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada deposito. Mengapa?

Karena perputaran uang yang dilakukan tidak hanya berpaku pada satu jenis produk investasi, sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari produk investasi pasar uang yang sedang bagus pada saat itu.


1. 2. Jumlah minimum investasi lebih rendah


Dalam reksadana pasar uang, Anda dapat memulai berinvestasi dengan modal investasi yang tergolong sangat rendah, yaitu Rp. 100.000 saja.

Tentunya hal ini akan sangat memudahkan Anda dalam memulai investasi, karena modal investasi yang diperlukan tidak banyak dan tidak ada perbedaan return antara modal yang kecil ataupun besar.

Berbeda dengan reksadana pasar uang, deposito mengharuskan Anda untuk memiliki modal investasi yang cukup besar. Umumnya, Anda harus menyimpan uang minimal Rp. 1.000.000 untuk memiliki deposito.

Namun dengan modal yang kecil tersebut, return yang Anda dapatkan juga hanya berdasarkan suku bunga terendah.

Jadi, bagi Anda yang belum memiliki modal yang besar untuk melakukan investasi, akan lebih baik di mulai dengan melakukan investasi di reksadana pasar uang.


1. 3. Pengambilan dana fleksibel dan tanpa denda


Seperti yang Anda ketahui, jika Anda berinvestasi dengan deposito, dana yang Anda simpan tidak bisa Anda ambil seenaknya.

Terdapat jangka waktu tertentu yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum uang itu bisa Anda ambil agar tidak terkena denda.

Denda akan dikenakan kepada Anda apabila pengambilan dana dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo. Sehingga prosesnya tidak fleksibel.

Sebaliknya, reksadana pasar uang memberikan keleluasaan bagi Anda dalam mengambil dana. Anda dapat mengambilnya kapan saja tanpa ada jangka waktu yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Terlebih lagi, pencairan dana di reksadana pasar uang dapat dilakukan dengan mudah dan dimana saja karena prosesnya bisa dilakukan secara online.

Jadi, Anda tidak perlu repot-repot menyediakan waktu khusus untuk pergi mencairkan dana Anda.


1. 4. Tidak Ada Jangka Waktu


Sebelum memilih untuk berinvestasi dengan deposito, Anda harus memikirkan dengan matang kegunaan investasi itu, dan memastikan bahwa uang itu tidak Anda perlukan sesuai jangka waktu yang sudah Anda pilih.

Hal ini dimaksudkan supaya Anda tidak terkena denda jika mengambil dana sebelum jatuh tempo.

Namun, bagaimana jika tiba-tiba saja Anda mendadak membutuhkan dana tersebut? Disinilah letak kelebihan reksadana pasar uang lainnya.

Saat Anda melakukan investasi di reksadana pasar uang, Anda tidak perlu pusing memikirkan masa depan uang tersebut, karena uang bisa diambil kapan saja tanpa terkena denda. Bahkan investasi bisa Anda lakukan hanya dalam 1 hari saja!


2. Kekurangan Reksadana Pasar Uang


Segala sesuatu tentunya memiliki sisi positif dan negatifnya. Begitupun dengan investasi reksadana pasar uang, berikut ini beberapa kekurangan dari reksadana pasar uang.


2. 1. Beresiko


Saat melakukan investasi dengan reksadana pasar uang, maka MI Anda akan melakukan perputaran uang di dunia pasar uang, dan tentunya terdapat resiko bahwa; tempat perputaran itu wanprestasi.

Menurut J. Satrio, wanprestasi adalah suatu keadaan di mana debitur tidak memenuhi janjinya atau tidak memenuhi sebagaimana mestinya dan kesemuanya itu dapat dipersalahkan kepadanya.

Jika hal itu terjadi, maka Anda akan mengalami kerugian. Namun kerugian tersebut tidak akan terlalu besar karena sudah dibatasi dengan peraturan untuk hanya menaruh maksimal 10% pada masing-masing jenis pasar uang.

Dengan adanya peraturan tersebut, Anda tidak akan merasakan kerugian yang bisa menghabiskan seluruh modal investasi Anda.


2. 2. Nilai return tidak pasti


Berbeda dengan deposito yang memiliki nilai return yang jelas, reksadana pasar uang memberikan nilai return yang berfluktuasi sehingga tidak bisa diprediksi berapa keuntungan yang akan Anda peroleh.

Dengan fluktuasi nilai return ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar, atau malah bisa mengalami kerugian.

Hal ini bergantung pada Anda dan MI Anda untuk cermat dalam memilih produk investasi yang paling baik dan memiliki resiko yang kecil.


Kesimpulannya, reksadana pasar uang lebih beresiko daripada deposito. Namun dengan resiko yang tergolong rendah ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik daripada investasi deposito.

Hal yang terpenting dalam investasi di reksadana pasar uang adalah Anda harus pandai melihat situasi keuangan, dan cerdas dalam menentukan pilihan. Karena hal tersebut akan berpengaruh pada nilai return yang Anda dapatkan nantinya.

Selain itu, Anda juga harus memiliki MI yang cakap dalam melakukan hal tersebut sehingga bisa membantu Anda dalam menentukan pilihan.

Selamat berinvestasi!

Comments

  1. Masa depan pengembangan uang khususnya fintech p2p lending sangat menarik memang untuk disimak. terus kalo di indonesia apakah bisnis model p2p lending dapat bertahan? atau memang bisa menjadi bisnis yang disruptif?
    Masa depan peer to peer lending

    ReplyDelete
  2. Thank infonya menarik banget. Oiya saya juga mau share nih tentang jenis investasi yang katanya lebih unggul daripada reksa dana. Penasaran? Temen-temen bisa cek kebenarannya di sini: peer to peer lending dibanding reksa dana

    ReplyDelete

Post a Comment